10 Imigran Ilegal China Tertangkap di Perairan Rote Ndao

    10 Imigran Ilegal China Tertangkap di Perairan Rote Ndao

    ROTE NDAO - Perairan selatan Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur, menjadi saksi bisu penangkapan dramatis terhadap tujuh warga negara asing asal China beserta tiga anak buah kapal (ABK) asal Indonesia. Penangkapan ini dilakukan oleh Kepolisian Resor Rote Ndao setelah sebuah kapal tanpa identitas yang mereka tumpangi terdeteksi mencurigakan oleh mata jeli para nelayan setempat.

    Kapolres Rote Ndao AKBP Mardiono membenarkan insiden tersebut pada Senin (27/10/2025). Ia menjelaskan bahwa kecurigaan awal muncul ketika kapal yang tidak memiliki tanda pengenal tersebut berlayar di wilayah perairan Rote Ndao. "Ketujuh WNA tersebut diduga merupakan imigran ilegal yang masuk ke wilayah Indonesia tanpa dokumen resmi, " ungkapnya.

    Saat ini, seluruh penumpang kapal telah diamankan di Markas Polres Rote Ndao untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Pihak kepolisian pun telah berkoordinasi dengan Kantor Imigrasi Kupang guna menangani kasus ini secara tuntas. "Kami sudah berkoordinasi dengan pihak Imigrasi Kupang terkait penanganan tujuh WNA asal China tersebut, " ujar Kapolres Mardiono.

    Tujuh WNA China yang berhasil diamankan adalah Lin Wen Song (34), Chen Xiao Bin (46), Lin Sheng Jin (39), Zheng Juandi (42), Hongchang Xing (46), Zheng Zu Yun (48), dan Song Yu (35). Sementara itu, tiga ABK asal Sulawesi Tenggara yang turut dibawa ke Mapolres adalah Aco (22), Jusman (32), dan Indra (46).

    Kisah penangkapan ini berawal dari aktivitas memancing para nelayan di sekitar perairan Pulau Ndana. Salah seorang nelayan, Muhidin, mengaku melihat sebuah kapal berwarna putih tanpa tanda identitas yang membuatnya merasa janggal. Ia segera melaporkan temuan tersebut kepada Bhabinkamtibmas Desa Dalek Esa, Bripka Edy Suryadi, yang kemudian meneruskan laporan tersebut ke pihak kepolisian. "Dengan pengawasan petugas, nelayan bersama warga menggiring kapal menuju Pelabuhan Oebou, Kecamatan Rote Barat Daya, " tuturnya.

    Setibanya di pelabuhan, tim gabungan dari Polsek dan Polres Rote Ndao langsung bergerak mengamankan kapal dan memeriksa seluruh penumpang. Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Henry Novika Chandra, menyampaikan apresiasi mendalam dari Kapolda NTT Irjen Pol Rudi Darmoko terhadap kinerja cepat jajaran Polres Rote Ndao. "Kapolda NTT memberikan penghargaan atas respons cepat anggota di lapangan. Keberhasilan ini menunjukkan kesiapsiagaan Polri dalam menjaga kedaulatan wilayah perairan NTT, terutama di kawasan perbatasan yang rawan penyelundupan manusia, " tegasnya.

    Pihak Polda NTT menegaskan komitmen mereka untuk terus memperketat pengawasan di wilayah laut, termasuk jalur-jalur yang kerap dimanfaatkan untuk aktivitas ilegal lintas negara. Mereka juga mengimbau masyarakat pesisir untuk tidak ragu melaporkan setiap aktivitas mencurigakan yang mereka temukan di laut. "Kami juga mengimbau masyarakat pesisir agar segera melapor jika menemukan aktivitas mencurigakan di laut, " imbau Kombes Pol Henry Novika Chandra.

    Saat ini, kapal tanpa nama tersebut telah berada di Pelabuhan Oebou dan tengah diperiksa oleh tim gabungan dari Polres Rote Ndao, Satuan Polairud, serta Kantor Imigrasi Kupang. Polisi masih gencar menyelidiki kemungkinan adanya jaringan penyelundupan manusia yang terlibat dalam kasus ini. (PERS) 

    imigran ilegal penangkapan wna rote ndao ntt keamanan laut polda ntt
    Updates.

    Updates.

    Berita terkait

    Rekomendasi

    TNI Distribusikan 14.225 Nasi Bungkus untuk Warga Terdampak Banjir di Medan
    Kerahkan 21.707 Personel dan Beragam Alutsista, TNI AD Perkuat Bantuan Kemanusiaan di Sumatera
    TNI–Polri Gelar Patroli Gabungan Perketat Keamanan Puncak Jaya
    Satgas Gulben Kodam I/BB Berhasil Temukan dan Evakuasi Jenazah Korban Banjir di Tapanuli Selatan
    TNI AL Kerahkan KRI dan Helikopter untuk Bantu Korban Bencana di Aceh, Sumut dan Sumbar

    Ikuti Kami